:::: MENU ::::

Sebuah blog yang berisi karya absurd dari seorang maestro yang gagal lolos ke BBM2k17

  • Ngobrolin DAK yukk?! KLIK DISINI

  • Inspirasi bikin foto yang unik dan nyeleneh?? Klik Disinii!!

  • PERUSAHAAN YANG DIHUJAT SETELAH GANTI LOGO, Klik disini!!

Senin, 12 Oktober 2015



Pada masa sekarang ini, pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan. Masyarakat mulai berlomba untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Pemerintah pusat maupun daerah kini juga banyak yang melakukan gebrakan dengan mengadakan program kerja nyata. Contoh kecil saja, yaitu program pendidikan yang diadakan oleh pemerintah daerah, salah satunya di daerah Kabupaten Bojonegoro.
            Untuk menekan angka putus sekolah, Pemkab Bojonegoro membuat suatu program gebrakan, yaitu program “Ayo Sekolah”. Program ini dibuat karena adanya bentuk keprihatinan pemerintah Kabupaten Bojonegoro terhadap anak-anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah, banyak pula diantaranya yang sudah sekolah tapi ujung-ujungnya pendidikan tersebut putus di tengah jalan. Dari beberapa faktor yang melandasi masalah-masalah tersebut, salah satu faktor pokok yang menyebabkan masalah itu adalah faktor ekonomi.
            Meskipun pemerintah pusat sudah  memberikan bantuan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tetapi hal itu masih belum mampu menyentuh program wajib belajar 12 tahun. Gerakan “Ayo Sekolah” ini bukan hanya sekedar program, tetapi juga program kerja nyata yang ditempuh oleh Pemkab Bojonegoro dengan memberikan bantuan berupa dana kepada anak-anak usia sekolah. Khususnya adalah anak-anak usia 7-18 tahun. Dana alokasi Khusus (DAK) pendidikan diorientasikan untuk anak-anak usia sekolah SMA sederajat dengan besaran Rp500.000,- dan ditahun 2016 mendatang akan ditingkatkan menjadi Rp2.000.000,-
Kang Yoto
Gerakan “Ayo Sekolah” ini diresmikan oleh Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto di Pendopo Kecamatan Dander, Senin 15 Juni 2015. Launching tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM, Farum Komunikasi Antar Umat Beragama Bojonegoro, Muspika, tokoh masyarakat, dan jajaran dinas pendidikan serta seluruh Kepala Desa di wilayah Kecamatan Dander. Selain melakukan Launching, Kang Yoto juga menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah kepada dua orang perwakilan anak putus sekolah di Kecamatan Dander.
            Kang Yoto  menyebutkan DAK bidang pendidikan ini adalah bentuk apresiasi kepada anak-anak di Bojonegoro yang masih ingin melanjutkan ke jenjang sekolah tapi terbentur ekonomi. Bukan hanya itu saja, Bupati memerintahkan kepada Para Kepala Desa untuk memberikan bantuan berupa seragam, sepatu dan peralatan sekolah kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu. Pemerintah desa juga memiliki kewajiban yang sama untuk turut serta membantu anak-anak ini kembali bersekolah. Hal ini dilakukan agar anak-anak yang tidak sekolah mampu bersekolah, dan anak-anak yang tengah menempuh jenjang pendidikan tidak sampai putus sekolah ataupun Drop Out. Selanjutnya adalah meningkatkan relevasi kualitas pendidikan baik yang berupa out put dan out came.


            Ayo semangat bersekolah! Tidak ada alasan lagi untuk tidak melanjutkan pendidikan. Mari kita jadikan negeri ini menjadi negeri yang kaya dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Mari kita bangun negeri ini menjadi negeri yang lebih baik, bahkan sangat lebih baik dari sekarang. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

1 komentar:

A call-to-action text Contact us