:::: MENU ::::

Sebuah blog yang berisi karya absurd dari seorang maestro yang gagal lolos ke BBM2k17

  • Ngobrolin DAK yukk?! KLIK DISINI

  • Inspirasi bikin foto yang unik dan nyeleneh?? Klik Disinii!!

  • PERUSAHAAN YANG DIHUJAT SETELAH GANTI LOGO, Klik disini!!

Rabu, 14 Oktober 2015

Assalamualaikum Wr. Wb, 

Heheheh.... :D Ketemu lagi nih sama Hatta-Tech, liat judul diatas kayaknya seru nih. hehehe apalagi dikota ane nih Bojonegoro, waduhhh.... ibarat Banjir udah menjadi setengah nafas Bojonegoro :D :v.

Oke... kalo kita fashback ke belakang, Kapan sih ? banjir terparah di Bojonegoro? Kalo menurut ane pribadi sih saat itu tahun 2007, tepatnya ane masih umur 7 tahun, masih bocah, waktu itu ane seneng banget dapet kolam renang gratis depan rumah :D heheheheh, saat itu ane seneng banget bisa jadi bajak laut diatas kapal buatan dari Debog (Batang Pohon pisang) waktu itu ane seneng banget bisa maenan sampe puas :D, Tapi.....saat malam mulai menjelang.....  Muncul deh tuh penyakit Diare... Rasaiin.. wkwkwkwk :D :v. Akhirnya Berawal dari sebuah episode itulah ane jadi ogah main main sama yang namanya Banjir.

Oke... Cukup basa basi nya... ini adalah cara cara yang mungkin bisa ampuh buat mengatasi masalah banjir di kota ini... yuk cekidot...:

1. Niat

Memang sih ya.. Kalo kita mau ngelakuin apa apa itu sebaiknya didasari dengan niat, niat buat ngebantu warga masyarakat Bojonegoro, bukan niat karena uang, niat karena dapet proyekan :D.

2. Masih Adakah Ruang Terbuka Hijau (RTH)?
Ruang terbuka hijau di kota Bojonegoro Sebennarnya Sudah ada sih, ambil contoh di Bojonegoro Square Alias Alun Alun Bojonegoro :D

Salah Satu Sudut Di Alun Alun Bojonegoro

Ada lagi di sekitar Bundaran adipura.

Bundaran Adipura

Dan juga satu lagi ada di dekat rel kereta api Gajah Mada, tepatnya di seberang jalan Warung Nasi Kucing Sukijan.


Dikutip dari kanalbojonegoro.com bahwa luasan RTH ideal pada suatu wilayah adalah 30% dari luas wilayah tersebut. 30% luasan ini terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH Privat atau rumah tangga yang terdiri dari halaman warga. Sementara luasan RTH di Kabupaten Bojonegoro masih jauh dari kata ideal lantaran RTH publik Bojonegoro baru mencapai 8,5%. Maka dari itu untuk Pemerintah melalui DInas Pertamanan untuk lebih menambah RTH di Bojonegoro ini.
Tapi Jangan hanya pemerintah, bahkan kita pun bisa membuat RTH sendiri dirumah rumah :D.

3. Saluran Air Yang Mumpuni.


Saluran Air Di Jepang Yang Juga Digunakan Sebagai Tempat Wisata


Jika ditinjau dari kota kota lain, bahkan negara lain, kebanyakan masalah penyebab banjir adalah Kurang Berfungsinya Saluran Air atau saluran air yang tidak sanggup menahan banjir, biasanya terjadi apabila saluran pembuangan yang terlalu kecil, Nah disini masalah yang dialami kota ane adalah dekat dengan Sungai bengawan solo yang dimana setiap hujan deras sungai itu pasti meluap dan pasti kita mendapat kiriman air dari kota yang ada di dataran tinggi, Gimana nggak jadi masalah coba ? :’v , kita ada di dataran rendah jadi, air pasti turun lah, betul kan ?.


Pintu Air Buatan Jepang Untuk Mencegah Banjir


Maka dari itulah, pemkab bojonegoro harus mulai memperlebar gorong gorong, membuat saluran air bawah tanah seperti negara sebelah, Jepang, mereka membuat banyak sekali subway alias kereta bawah tanah, tapi kenapa negara mereka tak pernah mengalami banjir ? kenapa subway subway itu tak juga tenggelam air ?, itu karena di bawah subway itu ada banyak sekali saluran air yang sangat luas, yang memenuhi jepang, mulai dari bawah aspal, bawah gedung, dan semuanya terstruktur mengarah ke laut.


Sistem Pencegah Banjir Jepang


Tentu saja semua itu tidak dengan biaya yang murah, tidak dengan sekejap mata, tidak dengan das des set set wet, semua itu butuh proses, apalagi kucuran dana yang sukses :D :v

Saluran Air Raksasa Asal Jepang
4. Rajin Ngebersihin Saluran Pembuangan.


Petugas DKP Sedang Membersihkan Selokan


Jadi gini, Bojonegoro tidak akan pernah berhasil mengatasi banjir kalau rakyatnya hanya menggantungkan diri pada pemerintah, kalau hanya menggantungkan diri pada Dinas Kebersihan dan sepantaranya, Ayo, kita juga sebenarnya bisa ikut membantu barang hanya 1-2% saja, tiap hari tertentu kita membersihkan gorong gorong kita, selokan kita.

Bayangin nih, tiap Hari Jum’at yang katanya ada jum’at bersih itu, setiap desa melakukan kerja bakti dan sekali kali, masyarakat pedesaan bisa kembali ke hakikat masyarakat pedesaan yang sesungguhnya, yaitu Saling membantu, Gotong royong, dan sebagainya, tau kan kalian bagaimana masyarakat pedesaan saat ini ? mereka sudah mulai melangkah menuju masyarakat kota yang berorientasi pada diri sendiri, acuh pada sekeliling.


Mahasiswa Bersama Warga Kerja Bakti Membersihkan Selokan


Back To Pembersihan saluran, jadi fungsinya adalah untuk melancarkan aliran air yang masuk ke gorong gorong dan ini harus kita laukan secara berkala dan konsisten, seperti yang pernah diucapkan Pak Ali Fatikin ketika ane masih di smp2, yaitu “Greatness Comes From Consystency” yang artinya kurang lebih, Kehebatan berasal dari sikap konsisten, begitulah :D

5. Menanam Pohon Atau Tanaman Di Sekitar Rumah.


Warga Yang Menanam Pohon Di Pekarangannya


Sebenarnya ini adalah bagian dari RTH alias Ruang Terbuka Hijau, tapi karena ane pikir ini beda jadi ya, ane pisahin aja :D , sebenarnya masalah nyata yang dihadapi berbagai kota di Indonesia adalah sedikitnya permukaan tanah yang bisa menyerap air, solusinya adalah, menanam tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti Pohon Mangga, Tanaman Pacar Air, Duku, Kenanga, dll.
Bayangkan jika setiap rumah di lingkungan kalian punya minimal satu pohon itu, wah, Bisa dipastikan lingkungan kalian akan bebas banjir :D.



6. Melestarikan Hutan.

Ilustrasi Ayo Tanam Pohon

kalian akan merasakan begitu hebatnya jika hutan hutan disekitar bojonegoro tumbuh rindang, hutan adalah paru paru dunia, bagaiman jika paru paru kalian rusak ?, coba bayangkan jika air yang mengalir dari atas itu bisa ditampung hutan dan akhirnya tidak menggenang ke daerah Bojonegoro, itulah kekuatan Alam, yang dimana tak ada satupun yang menandinginya kecuali tuhan, Ngomong apa sih ? :v.
Jadi Intinya gini kawan kawan, kalo seumpama kita melestarikan hutan, menjaga hutan tetap berseri, Melakukan tebang pilih dan tebang tanam, reboisasi. Sebagai Info aja bahwa hutan mampu menyerap hingga 25% air hujan yang turun, sehingga mungkin ini lah satu satunya cara ampuh untuk mengurangi datangnya air hujan.


Warga Dan Pemerintah Sedang Melakukan Kegiatan Reboisasi


7. Mendirikan Bangunan Pencegah Banjir.


Bendungan Gerak

Sebenarnya Bojonegoro sudah mempunya beberapa bendungan dan waduk diantaranya Bendungan Gerak dan Waduk Pacal, yang kurang adalah Kanal, Kanal adalah sungai buatan yang langsung mengarah ke laut, tapi lagi lagi hambatannya mungkin adalah Dana :v.
Waduk Pacal

8. Membuat Sumur Resapan.
Pembuatan Sumur Resapan
Sumur Resapan sendiri adalah sarana untuk menyerap dan menampung air hujan dan mengalirkannya ke tanah. Fungsi dari sumur resapan ini aslinya adalah membantu penyerapan air hujan, membantu Siklus air kembali ke keadaan semestinya. Menghindari air menggenang yang kemudian menjadi banjir. Membuat Sumur resapan bisa sampai kedalaman 2 meter atau jika sampai lapisan pasir,


Pembuatan Sumur Resapan Yang Baik


9. Lubang Biopori
Cara Kerja Lubang Biopori

Lubang biopori sendiri mungkin adalah teknologi tepatguna yang murah meriah, teknologi ini membuat air mudah untuk meresap ke tanah, membuatnya pun cukup gampang sebetulnya, kita lubangi tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman     + 100 cm, lalu kita taruh paralon yang tutupnya sudah kita lubangi, selain paralon juga bisa menggunakan media batu bata, jadi lubang biopori yang terbentuk berbentuk Persegi dan bukannya Lingkaran :D.

Lubang Biopori Dari Bata dan Lubang Biopori Yang Di Taruh Sepanjang Jalan
10. Pengerukan Sungai Sungai
Pengerukan Sungai

Kebanyakan sungai meluap adalah karena dangkalnya dasar sungai, dan banyak sampah tertimbun dibawah aliran sungai. Dulu sungai dapat menampung debit air yang banyak tapi sekarang, banyak sampah menimbun, membuat sungai menjadi dangkal, Cara satu satunya adalah dengan Proyek Pengerukan Atau Pendalaman sungai, dengan cara Mengorek semua Lumpur & sampah yang membuat sungai dangkal, Jika cara ini dilakukan, sudah barang pasti kalo Bengawan Solo dapat menampung debit air yang lebih banyak.

11. Ganti Aspal Menjadi Paving.
Jalan Raya Paving
Ini adalah cara yang mungkin sudah diterapkan Kang Yoto, yaitu penggunaan paving sebagai pengganti aspal, dengan paving, air hujan yang turun dapat langsung terserap ke tanah, dan juga paving ini cukup Fleksibel, apabila ada jalan paving yang rusak atau berlubang, maka warga sekitar dapat mengganti dengan 1-2 paving yang rusak itu, dan tidak peru biaya mahal untuk penambalan aspal.
Pembuatan Jalan Paving Di Luar Negeri
Alat Pembuat Jalan Paving Otomatis ,TIGER STONE

















Dikutip dari salah satu Forum di kaskus bahwa Di Negara berkembang seperti Amerika serikat telah diluncurkan jalan yang menggunakan photocatalytic cement, sebuah cara paving permukaan terbaru. Jalan ini mengandung partikel nano dari titanium dioksida. Dengan partikel ini, jalan tersebut mampu "memakan" asap dan menghapus gasnitrogen oksida dari udara. Selain itu, lebih dari 60 persen sisa kontruksi bisa didaur ulang, Sangar Nggak Tuh ? :D



12. Buang Sampah Pada Tempatnya
Anak Kecil Aja Bisa, Masa Kalian Nggak?!

Setidaknya cara inilah yang bisa dilakukan Warga Bojonegoro untuk mengurangi tingkat banjir di kota ini, pelan, namun pasti, yuk mari, kita buat ini sebagai kebiasaan, mulai dari langkah kecil, yaitu jangan buang sampah di sungai, kalo kalian sedang jalan-jalan dan kemudian kalian tidak menemukan sampah, coba untuk menyimpan dulu bungkus makanan itu.
Yok, Kita mulai untuk niat dari diri sendiri untuk menghilangkan kebiasaan “buang sampah sembarangan” yang sudah mengakar ini. Ayo kita cabut bersama pohon kebiasaan buruk ini hingga ke akar-akarnya.
Jika membuang sampah sembarangan dikenai hukuman, ini tidak akan membuat masyarakat jera ataupun takut, Justru harus kita ubah, dari Norma Hukum menjadi Norma sosial, membuat masyarakat membuang sampah sembarangan menjadi malu, STOP BUANG SAMPAH DI BENGAWAN SOLO -Sekedar buang hajat diperbolehkan- :v .
Keep Kalem aja broo,...


Dan yang Terpenting adalah SIKAP SADAR LINGKUNGAN.

Warga Bojonegoro, mari kita STOP Nyampah di bengawan solo, Stop Mbuwak sampah sembarangan, Mbuwak sampah sembarangan itu nggak Matoh guys... :D hehehhe...

#STOP_MBUWAK_SAMPAH_SEMBARANGAN
#MBUWAK_SAMPAH_SEMBARANGAN_IKU_GAK_MATOH
#WONG_JONEGORO_GAK_MBUWAK_SAMPAH_SAK_NGGON_NGGON



Oke, itulah dari ane Hatta Maulana , Wassalamualaikum Wr, Wb.

0 Cocotan Mu:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us