100,000 Milyarder Baru Dalam 5 Tahun,
Andakah… ?
====================================================================
Baru-baru ini Credit Suisse
mengeluarkan laporan yang sangat detil dengan judul Global Wealth
Report 2012. Laporan setebal 60 halaman lebih ini antara lain meng-high
light Indonesia sebagai salah satu dari 25 negara di dunia yang akan
mengalami pertumbuhan kemakmuran dalam 5 tahun mendatang sampai 2017. Bahkan
menurut laporan ini di Indonesia akan lahir 100,000-an milyarder baru, Andakah
salah satunya ?
Definisi aslinya adalah jutawan yaitu orang yang memiliki asset bersih
US$ 1 juta ke atas, karena dalam Rupiah ini setara dengan sekitar Rp 9.6 Milyar
– maka terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia saya buat sebagia milyarder dan
bukan lagi jutawan.
Bila dilihat jumlahnya seolah banyak, tetapi dibandingkan dengan jumlah
penduduk kita pertambahan 100,000 milyarder ini hanya sekitar 0.04% dari jumlah
penduduk Indonesia. Bayangkan misalnya di Amerika pertambahan milyarder baru
itu pada periode yang sama bisa mencapai
5.8 juta orang atau tumbuh sekitar 1.8% dari populasinya.
Yang juga menarik untuk pelajaran adalah negeri tetangga kita Singapore.
Dengan penduduk yang hanya 5.2 juta orang, selama lima tahun mendatang akan
menghasilkan jumlah milyarder baru yang hampir sama dengan Indonesia yaitu
97,000 orang atau sekitar 1.9 % dari jumlah penduduknya.
Dari mana datangnya generasi milyarder baru ini ?, Bila Anda pegawai yang
berprestasi dan bisa sampai puncak karir di perusahaan yang lumayan besar –
maka bisa jadi Anda termasuk salah satu milyarder baru itu. Tetapi akan lebih
berpeluang menjadi milyarder bila Anda mampu membangun usaha Anda sendiri atau
menjadi entrepreneur.
Penyebab lahirnya begitu banyak milyarder baru di Singapore dan Amerika
Serikat adalah masih sejalan dengan tingkat kemudahan memulai usaha baru. Data
yang dikeluarkan oleh World Bank dalam Doing
Busssiness 2012, Singapore menempati urutan pertama dalam tingkat kemudahan
usaha dan Amerika Serikat menempati urutan ke 4. Maka wajar bila di kedua
negara tersebut entrepreneur baru mudah lahir dan berkembang yang kemudian
akhirnya menyemai milyarder-milyarder baru dalam jumlahnya yang sangat banyak.
Indonesia yang berada pada urutan 129 dalam tingkat kemudahan usaha memerlukan
orang-orang yang luar biasa untuk menjadi entrepreneur di lingkungan yang tidak
mudah. Bila Anda termasuk salah satu dari 100,000 milyarder baru tersebut – dan
Anda peroleh dengan cara yang benar ,
bisa jadi Andalah salah satu pahlawan yang melahirkan usaha baru itu.
Laporan-laporan seperti yang dikeluarkan oleh Credit Suisse tentang Global Wealth Report 2012 ataupun
laporan World Bank tentang Doing Business
2012 ini, bisa jadi tidak akurat atau bahkan tendensius dengan
kepentingannya masing-masing. Tetapi bukannya tanpa manfaat, kita tetap bisa
menjadikan laporan tersebut untuk membuktikan sebaliknya misalnya.
Bahwa kita tidak seperti yang mereka sangkakan, bahwa tidak semuanya
sulit di Indonesia yang kita cintai ini – kemudian ini menjadi tugas para
pemegang otoritas untuk menciptakan peraturan , perijinan dlsb. yang kondusif
bagi lahirnya usaha baru.
Rakyat seperti kita juga bisa membuktikan bahwa bukan hanya 0.04 % dari
jumlah penduduk yang bisa lahir sebagai entrepreneur baru, kita pun bisa
mencapai 1.8% atau bahkan lebih bila kita rame-rame berani dan mau terjun
menanggung resiko untuk mulai usaha baru.
Lebih dari itu juga bukan banyaknya milyarder yang kita harus hasilkan,
tetapi adalah banyaknya orang miskin yang bisa diangkat dari kemiskinannya.
Tidak ada gunanya milyarder tumbuh pesat tetapi jumlah orang miskinnya juga
bertambah banyak.
Jadi bila Anda termasuk warga negeri ini yang beruntung dan menjadi
milyarder baru dalam lima tahun mendatang, jangan lupa bahwa di dalam harta Anda
yang milyaran itu ada hak orang miskin yang meminta maupun yang tidak meminta.
Harta Anda bukan hanya untuk Anda !.
==============================================================
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan
itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
(QS 2 : 177)
www.geraidinar.com
0 Cocotan Mu:
Posting Komentar